Jumat, 22 April 2011

PasteLLo Van Jogja

dari mas Joe :

1
jangan menggampangkan sesuatu yang sulit. akhirnya aku dapat contoh dari kasus ini. misalnya saja, seseorang sedang dalam tahap belajar.. yang namanya belajar pasti sulitlah yaa. dan ini dialami oleh setiap manusia, terkecuali yang mendapat 'pengecualian' dari Tuhan tentunya. dalam belajar, jangan menggampangkan sesuatu yang nampak atau terasa sulit, nanti ilmunya nggak masuk. pelan-pelan... harus sabar, tabah, dan istiqomah.. jangan lupa muthmainnah. akhirnya mendapatlah kita ilmu yang kita butuhkan. nah setelah kita mahir, kita pasti telah merasa bisa, merasa "oo ternyata gampang juga ya...", maka janganlah membuat sulit sesuatu yang gampang. ilmu itu untuk 'tool' agar kita dapat hidup selayaknya, mengajarkannya ke yang membutuhkan, mengamalkannya. setelah kita tahu, kita jangan merasa sok tahu (nggak usah sok-sok an gitu di depan manusia lain), pasti ada yang lain yang masih luput yang belum sempat kita tahu. so, jangan berhenti mencari ilmu.

kalo mas Joe tadi memberi contoh tentang dunia "Photography". awalnya saya tanya, "Mas, kok kamu nggak suka fotografi sih? kan keren tuh kalo bisa". mas Joe langsung menimpali, "bukannya aku nggak suka. aku suka. malahan aku udah pegang kamera ber-Klise sejak kelas 3 SD. udah latihan aku. tapi ya itu, aku nggak suka aja trend-pamor-nya fotografi jaman sekarang." lalu dia melanjutkan, "begini, keliahatan keren nggak buatmu kalo ada cowok yang nangkring di Sturbuck dan bawaannya Macintosh sama kamera SLR?". aku jawab donk, "emm, nggak tau ya, aku belum pernah lihat. tapi kalo cewek2 yang ada disono nganggep pasti ya kerenlah tuuuhhh..! udah Laptopnya Apple, pegang SLR dengan lensa neko-neko lagi, pasti orangnya kaya raya, apalagi kalo ditambah sepeda motornya Byson ato apalah tuh". Lalu mas Joe melanjutkan, “ nah maka dari itu, orang-orang suka liat orang lain dari ‘cover’-nya sih. Kan belum tentu dia ahli fotografi bener. Apalagi anak jaman sekarang, kebanyakan bisanya Cuma ikut-ikutan biar Nampak keren, karena punya duit mereka, aji mumpung mereka, tapi muatannya Nihil!. Tapi aku bakal respect andai saja mereka bener-bener niat jadi fotografer. Ada usaha yang bener-bener istiqomah gitu lho. Nggak Cuma bawaannya foto digital kemana-mana.. kalo salah dihapus, kalo kurang pas di sotosop. Bahh! Apaan tuh. Itu namanya kurang niat, Neng.. menurutku, belajar fotografi yang benar itu ya pake kamera Klise, niscaya kita bakal terlatih benar gimana biar fokus, gimana memperhitungkan jarak obyek, dsb. Memang sulit! Tapi bagi fotografer sejati, itulah tantangannya. Apalagi kalo dia sudah mahir pake kamera Klise, pake digital bakal lebih gampang. Ada nih ya, salah seorang temenku, julukannya Landhes. Dia emang berduit. Tapi dia nggak jenuh pake kamera Klise, dia bahkan mengaku masih belajar, padahal… beuh! Menurutku dia udah fotografer kelas Kakap. Bahkan, saking hobinya, saking sukanya fotografi, dia sempet-sempetin sekolah fotografi. Itu namanya pejuang sejati, Neng..! yang kaya gitu yang bikin aku salut. Yang kaya gitu yang sekarang ini udah jarang di dunia fotografi. Nggak percaya? Udah berapa temen kampusmu yang udah punya SLR digital? Pasti banyaklah..!! jadi itu alasanku mengapa aku males sama fotografi sekarang, Cuma unggul pamor doank tanpa ada muatan yang berarti.”

2
jadi orang jangan terlalu polos. usahakan untuk sedikit licik. mengakali, agar kebaikan yang kita butuhkan datang ke kita. usahakan untuk sedikit berbelit-belit. memang agak sulit, butuh skill khusus. skill ini bisa didapatkan dari keturunan, dari latihan dengan cara bersosialisasi. tapi buatku, ini yang paling sulit. karena saya suka APA ADANYA...!!

3
Kalau sedang berusaha menaklukkan hati orang atau kelompok, jangan pake metode kejar-kejaran. Maksudnya, jangan Nampak kamu sedang mengejarnya. Atau kalau bisa, kamu nggak usah mengejarnya saja, biarkan dia mengejarmu. Apalagi sampai mengekspansi keberadaannya. Kamu malah akan dibenci, nggak jadi berhasil kamu taklukkan. Itu kalau mereka tertarik sama kamu lho. Kalau mereka nggak tertarik sama kamu, gunakan cara ‘pemikatan’ untuk menaklukkan hatinya. Percaya nggak, kalau kamu mengejarnya, atau kalian saling kejar, lama-lama kamu bakal bosan kecuali yang tidak. Apalagi cara kejarnya monotooonn melulu, nggak punya Style. Yaah namanya juga manusia, pasti bisa bosan atau jenuh kan? Hati-hati. Lain dengan kalau kamu berusaha memikatnya, maka dia akan semakin penasaran sama kamu, dia nggak bakal bosen dengan apa yang kamu lakukan baik terhadapnya maupun terhadap orang-orang. Ini udah aku alami sendiri sampai-sampai aku kesulitan memutusnya saking nggak berhenti penasarannya sama aku. NGGAK bohong!

4
Bukan dari mas Joe. Kemarin saat di angkringan Van Jogja di daerah Pandega, aku dan teman-teman ngobrolin tentang penyakit Kanker. Yang jadi bahasan utama ya Kanker yang umumnya diderita wanita. Seperti kanker rahim, kanker payudara, kista di rahim (tumor), mandul, sampe pengankatan rahim dan pengangkatan payudara, penyakit Toxoplasmagondhi yang disebabkan hewan piaraan, dll. Semua itu terdengar di telingaku terasa mengerikan adanya. Aku jadi ngeri sendiri, apalagi aku mahasiswa kesehatan yang pernah belajar tentang itu, setidaknya pernah tahu tentang hal-hal seperti itu, dan kini di bahas, diingatkan kembali. Selalu saja membuatku bergidik saking takutnya.

Dan hari ini tadi, aku ke RSI Kalasan, menjenguk adik kelasku yang barusaja operasi tumor di payudaranya. Katanya waktu diangkat udah sebesar bola bakso. Haduuhh, ngeri lagi deh aku ngebayangin, nggak tega…nggak kuat rasanya bila itu sampai terjadi padaku. Apalagi penyakit-penyakit di atas tadi, nggak kebayang pokoknya. Aku jadi merasa sangat bersyukur sekali mempunyai tubuh yang normal-normal saja. Selalu adaaa saja yang mengingatkanku pada-Mu secara tiba-tiba, dear Allah… bersyukur pokoknya, tapi merasa seolah paradoks. Karena saat itu juga aku jadi merasa berduka mengingat wanita-wanita yang bernasib tidak sama dengan nasibku saat ini, apalagi yang tidak bisa sembuh. Rasanya sedih sekali…:(

3 komentar:

Anonim mengatakan...

rasarasanya, kemarin itu aku mengucapkan dengan nada yang lebih elegan, deh :D

mas ganteng mengatakan...

eh, nambah...

tentang 'apa adanya', kalo buat aku sendiri, aku nggak percaya dengan keberadaan 'apa adanya'. sejak lahir, manusia itu selalu belajar, memperbaiki kekurangannya, memperkuat keunggulannya.

kalo manusia itu istiqomah dengan keadaan yang 'apa adanya', maka tidak akan ada yang namanya proses pembelajaran. tidak ada adik kecil yang bisa merangkak :)

dalam konteks lain, aku menganggap kalo aku jadi orang yang apa adanya, aku bakal jadi orang yang seadanya aja. ga bakal ada movement. jadilah sekarang aku nggak mau tampil 'be yourself', melainkan 'be the best of yourself'

nyahahaha!

#abaikansahaja

Nihaya mengatakan...

oh iya ya kalimatku ambigu ya.
yang kumaksudkan itu ya mas ya, Apa adanya dalam konteks bahwa aku lebih suka apa adanya dalam sedang berekspresi. bukan apa adanya dalam the way of life.
begindang bambang gulindang mas nggak ganteng...hwahhaha