Kamis, 26 Mei 2011

Ayo Menulis!

"Menulis adalah perjalanan menuju satu kelahiran. Dan karya yang dilahirkan ibarat air nan bergulir bebas di lereng perasaan dan pikiran. Ia dapat tertahan di semak. Ia bisa hinggap di akar yang merambat. Namun ia juga bisa menggelinding lancar untuk melebur dalam samudera luas. Tak ada yang dapat menghitung berapa ceruk di lereng itu. Tak ada yang tahu seberapa gerah tetumbuhan di sana. Ia hanya akan bisa mengalir... sebisanya."

-Dee-


Pertanyaan untuk diri sendiri : Kapan saya menulis lagi?
:(

Rabu, 04 Mei 2011

My Bro in Campus

Hari ini untuk pertama kalinya aku ngelab latihan orientasi sintesis senyawa baru berkhasiat obat dari salah satu proyek dosenku untuk kubuat jadi data skripsi dan kemudian kuolah. Aku ngelab di unit IV Laboratorium penelitian. Sepertinya Lab itu memang ditakdirkan untuk dihuni para warga Farmasi Sains Industri. Gila… teman-temanku pada rajin-rajin semua. Tiap hari mendatangi Lab itu untuk mencanggihkan kemampuan baik analisis maupun sintesisnya. Tadi siang, ada aku yang melakukan sintesis organik, ada Retma dkk yang juga sintesis organik (tapi beda pembimbing dan beda senyawa), ada Anggun yang analisis kimia farmasi, dan ada Amalia yang juga sintesis untuk proyek PKM-nya. Hmmm semuanya warga FSI..! GREAT.

Awalnya ribet menimbang reaktan dan mencari reagen di Lab-Lab sebelah. Setelah beberapa lama sintesis, larutanku berubah jadi orange, sekian lama kutunggu akan adanya Kristal yang mungkin bakal muncul. Satu jam.. dua jam.. tak muncul juga. Frustasi. Akhirnya kutinggal di Lab kudiamkan sehari barangkali besok sudah terbentuk Kristal  yang kuharapkan, sambil harap-harap cemas. Pingin sekali rasanya curhat ke kakak angkatan yang pernah mengalami hal yang sama dengan yang hari ini kualami. Kawanku seangkatan kalau kutanya biasanya pada mengelak untuk menjawab, malah merasa rendah diri kalau dia tak kompeten dalam Sintesis Organik. Sebel deh..

Akhirnya  aku keluar Lab jam 2 siang dan berencana untuk langsung pulang saja. Tidak lupa mampir ke Lab Kimia Organik untuk mengembalikan baskom yang tadi kupinjam untuk mengambil es batu di kulkas. Aku keluar unit IV dan berjalan menyeberangi taman. Kulihat Ari di seberang taman berjalan tergesa-gesa menuju ke Unit III sambil membawa tas dan jinjingan plastik hitam. Mungkin mau menghampiri kawannya yang sedang proyek formulasi untuk PKM. Sedangkan aku berjalan santai sambil mata turut mengitari kondisi sekitar kampus yang dapat kujangkau. Hmmm SEPI. Itulah kampusku. Orang-orang pada sibuk di dalam gedung untuk keperluannya masing-masing.

Ketika kumelewati jalan kecil di depan sekretariat BEM hendak menuju ke kandang motorku di depan Loby, mendadak aku berhenti dan terkaget-kaget dengan mata membelalak dan bibir agak menyunggingkan senyum tak percaya… Mas Napi sedang berdiri di depanku…!! Oh God. Orang yang selama ini ingin aku temui tiba-tiba saja hadir di depanku tanpa kuundang.

Wahai… tahukah mengapa aku sangat ingin bertemu dengan kakak yang satu ini?? Karena aku sangat cocok dengannya. Segala obrolanku nyambung, segala kegemaranku dan seleraku di kampus dia pun berselera juga. Seperti proyek Sintesis Organik yang sedang aku kerjakan dan aku sedang terbingung-bingung ini, sepertinya dia yang akan menjadi salah satu dewa penyelamatku selain para dosenku. Melalui pemikirannyalah hatiku tergerak untuk menyukai Kimia Organik dan segala turunan ilmunya.

Karena dia baru saja pindah kerja dari Kalbe Farma, Cikarang dan sekarang setelah 2 minggu lalu dia presentasi tentang “7 Golden Ways of Waste Minimalization”  dia keterima kerja di salah satu BUMN Pabrik Obat, Phapros Semarang, maka dia syukuran dan mengajakku ke Rumah Pohon. Berhubung hanya aku yang di situ dan sedang nganggur, maka hanya akulah yang diajaknya. Hehehe.. di Rumah Pohon selain makan-makan, tentu saja aku memberondonginya dengan segala pertanyaan dan tetek bengek mengenai bidang yang kami geluti. Tentang kerja, tentang skripsi, tentang betapa anehnya kehidupan ini dan lain sebagainya. Dan dia adalah orang yang sungguh bersemangat untuk cerita segala sesuatu yang aku ingin tahu, tentang keraguanku yang tiba-tiba hilang karena auranya yang pasti. 

To all those you’ve created for reducing any chaos in me, I say Thank you so much my Brother! Hmm, sepertinya Tuhan memang selalu memberikan apa yang aku butuhkan. Alhamdulillah… :)

"Biar sepatuku nggak tertukar dengan yg lain" katanya
You must've said,
"It's done. Welcome my graduation!"
Please say, "I will !!!"

Selasa, 03 Mei 2011

Internal Diverseness


Senin lalu saat aku dan teman-teman mengulang uji kualitatif dan kuantitatif SPF kosmetik tabir surya di Lab. Analisis Farmasi, aku kebagian uji kualitatif SPF pake cara KLT. Dan kebetulan yang menggunakan cara KLT hanya kelompokku dan kelompok Ari. Jadilah aku melakukan KLT bersama-sama dengan Ari. Aku membuat sampel dengan ekstraksi Kloroform : Air pakai perbandingan 1:3, kami membuat fase gerak bersama, mengelusi sampel, dan akhirnya mendeteksi senyawa uji di Lab. Kimia Analisis di bawah (lantai 2).

Sewaktu melakukan pengamatan di Lab. Kimia Analisis, kebetulan mas-mas laboran memutar lagu Air Supply, dan spontan saja aku ikutan bernyanyi, karena aku relatif menyukai sebagian besar lagu Air Supply. Sangat ear catching soalnya. Tak salah kan kalau aku ikutan bernyanyi? Tak salah kan kalau aku menyukai lagu-lagunya? Walaupun terkesan jadul dan mungkin bagi orang lain itu lagu tak memiliki arti-apa-apa baginya. Ari hanya mengamatiku bernyanyi sambil memantau penampakan bercak di bawah lampu UV. 

But I'm never gonna make it without you
Do you really want to see me crawl
And I'm never gonna make it like you do
Making love out of nothing at all
….

Seselesainya kami melakukan pengamatan di bawah UV, aku bilang kalau aku menyukai lagu-lagu Air Supply. Kemudian dia tersenyum dan cukup berkomentar bahwa lagu-lagu Air Supply memang tidak lekang zaman dan bisa digolongkan lagu sepanjang masa, seperti halnya lagu-lagu Scorpions. Dia juga memberi tahu kalau dia mendengarkan lagu-lagu Air Supply maka All Out of Love, Good Bye, Can’t Live adalah judul-judul yang dipilihnya. Bukan karena apa, tapi memang lagu-lagu itu seperti membawa auranya sendiri ketika terdengar di telinganya.

Yang ingin aku bicarakan disini adalah bahwa aku ingin sedikit curhat. Aku senang ada yang menanggapi apa yang sedang aku gemari dengan tanggapan sebaik itu. Aku jarang sekali memberitakan kesukaanku pada kawan-kawanku. Misalnya ada kawanku mengajakku makan di luar kampus, maka aku bukan orang pertama yang akan ngomong bahwa aku sedang ingin makan ini di tempat ini. Aku lebih cenderung suka agar kawanku dululah yang ngomong dia ingin makan apa dan dimana. Bukan karena aku orang yang tanpa pendapat. Tapi aku ingin mengekang sedikit egoku untuk tidak mendahulukan kemauan dan nafsu pribadiku. Siapa tahu bila aku menuruti apa kemauan orang lain maka aku mendapatkan sesuatu yang lain dari biasanya, pengalaman dan pengetahuan baru yang belum pernah aku tahu. Aku akan senang sekali menyambutnya.

Akan tetapi aku tak suka, bilasaja ada seseorang yang ketika aku memberitahunya, bahkan HANYA memberi tahunya bahwa aku suka sesuatu ini atau sesuatu itu, kemudian dia mengolok-olok dengan keras dan kasar serta penuh emosi tentang apa yang aku sukai. Aku nggak mendoktrinnya sama sekali, aku hanya ingin cerita, ingin sesuatu dalam diriku ini didengarkan oleh sahabat baikku sendiri atau orang-orang yang setidaknya telah mengaku dekat denganku. Aku tidak menuntutnya untuk menyukai apa yang aku sukai. Kita semua memang berbeda, tapi perbedaan itu apa perlu sampai ke konflik? Bahkan aku tidak menuntut kesamaan.

Aku berpikir, bagaimana kita bisa hidup bersama-sama dengan damai sejahtera kalau perbedaan internal macam itu saja menimbulkan masalah. Sampai menyakiti hati yang lain. Aku tidak yakin, sama sekali tidak yakin… tapi hal semacam itu memang ada. Bahkan aku baru saja mengalaminya sendiri.

Tidak susah kan mengatakan “I know your taste”. Daripada mengatur-ngatur dengan bilang, “sebaiknya/seharusnya kamu menyukai ini…”. Apalagi mengolok-olok. Ya, aku membenci orang yang seperti itu.

Ari, thank you for appreciating my taste. You know so well that everything has its taste!