Tampilkan postingan dengan label lebay. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lebay. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 April 2010

My Fav : Catatan Kuliah S.O

dari semua catatan kuliahku,
aku begitu nge-fans sama loose-leaf yang berisi catatan Sintesis Organik
tak lain dan tak bukan adalah karena isinya minim huruf
apalagi, penuh dengan kotak-kotak segi enem
yang ketika aku menggambarnya sangat dengan sepenuh hati :d


yang nyempil di atas ini,
tablet parasetamol pertama yang aku buat di Lab. sediaan padat Unit III , haha... (buangga! :p)












































di sini, ada permainan menarik dan salah satu hobiku adalah nge-game permainan itu
yaitu
serangan nukleofil ke elektrofil target.
itutuuh yang ada panah-panahnya.
menggambarkan sebuah serangan nukleofil.kalo udah gitu... aku betaaah banget ngumpet bersama kertas-kertas putih berjam-jam
menghasilkan coretan-coretan seperti ini.
kalau kupandang semakin kupandang, kok cantik yak!!!
haha... *piss*
yang seperti ininih, kalau bukan orang yang super gemar coret-coret
nggak bakal lulus yang namanya mata kuliah ORGANIK!


Senin, 22 Februari 2010

Impact of Get Into 'Sambal'

Aigoo…!!! Ini listrik kenapa harus mati sii… aku kan jadi nggak bisa total belajar Kimia Produk Alam (lovely KPA!). Besok itu aku pretest praktikum KPA, dan bahan yang harus dikuasai tuh ajegile banget banyeknyeeeeeh! Isinya pake bahasa ilmiah tumbuhan gitu beserta senyawa-senyawa aktifnya dan cara ekstraksi maupun isolasinya. Hwadoooo dari jumat belajar selaluuuuu aja lupa. Parah!

Hamdulillah deh, kemarin habis dapet pencerahan dari Pak Ali Ghufron “Kalo kita kepingin sukses, ya optimislah kalo KITA BISA! Selalulah manfaatkan kesempitan sebagai peluang. Karena hidup kita ini tak lain adalah sebuah kesempitan (Ujian). Dengan optimis, kita dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda dalam hidup kita”. Yup benar sekali kukira, karena telah banyak yang membuktikannya. Kalo kita menginginkan sesuatu dan optimis, maka seluruh dunia berasa bersatu membantu kita mewujudkan keinginan itu. Jadi aku masih terooooos beharap! Nah yaudah, aku belajar gelap-gelapan pake lilin. Kucatat ulang segala sesuatu yang perlu kuhafal untuk besok dan seterusnya. Aaah begini lebih romantis, haha… *hloooh…!!*

Sebenarnya aku nih mualless banget buat nyatet. Tapi ya gimana lagi, nggak ada cara lain yang lebih bagus kutemukan selain ini. Oh Allah sampaikan niatku biar bapak ibu di rumah senang. Aamiin.

Dan tapi, kematian listrik petang ini sempat mengirimku ke kondisi antara hidup dan mati!!! Percaya nggak sih, gini deh ceritanya. Sore itu mbak Kalim masak telur penyet… *yummii* aku suka telurnya tapi nggak suka cabenya eh maksudnya sambelnya (kula puniki tiang Jawi sanget, huehee). Sambel tomat lebih tepatnya. Tapi dengan usaha yang sekeras batu karang, mbak Lika mampu merobohkan keyakinanku, bahwa sambel buatan mbak Kalim itu rasanya nggak semengerikan yang aku kira. Soalnya itu sambel tomat dan penghuni rumah menginformasikan bahwa itu sambel enak banget… oh yeah! Kemudian aku percaya dan lalu menganugerahi mbak Kalim 4 jempol atas sambel buatannya yang rasanya maknyusssszz!!!

Rekor! Aku habisin 3 sendok makan tuh sambel!!! Bener-bener enak. Aku jadi menerawang, kapan ya aku bisa buat sambel kaya begini enaknya… kasian suamiku ntar kalo aku sampe terus-terusan takut sama sambal. Gimana bisa buat, orang ngeliat cabe aja berasa horror. Batinku berteriak histeris “Nggak mauuuuuuuuuuu, jauhkan cabe itu darikuhh!!!”, hwakakaka jadi mendingan ntar aku dapat jodoh yang sama-sama takut sambal aja. Biar nggak repot dan pusing. *yoo, setuja!* :D

Mari kita masuk ke intinya. Yaitu bahwa gara-gara nafsu makan lagi gedhe, sewaktu minum aku sempet keselek mpe nggak bisa napas… duh sakitnya. Kapok deh aku. Udah gitu setelah keselekku berhenti kemudian bersin-bersin hebat menggantikan keselek itu. Susah buat refresh karena listrik mati menghalangiku. MasyaAllah apaaa yang telah kulakukan. Padahal itu pertama kalinya aku makan sambal banyak. Emang ya, kalo udah kodratnya berlidah nggak suka sambal ya udah trima aja nggak usah maksa sok keren make sambal.

Pelajaran nomor sekian dan berulang : Berlebih-lebihan itu membawa PETAKA!!

Jumat, 05 Februari 2010

Syair-Syair “Kasih Tak Sampai” dalam G.Q.S.


Can’t I Love You [by Bidham]
Even it is so painful, I can’t feel it
Even I’m waiting for you and you wouldn’t come
Even I think of you with shaking so badly, I can’t feel it

Since the day I put your heart in my mind
I can’t put my heart else where
Even if it hurts and breaks my heart apart, I won’t close my heart

I am who was living in a lonely world
You’re the only one who can make me smile
Can’t I love you? Can you come to me?

Just for once, can you hug me in you arms?
You’re the only one I love
Can’t you accept my heart?

The reason why I’m still breathing in this terrible loneliness
It’s all because of you
Can’t I love you? Can you come to me?
Once again, can you hug me in your arms?

You’re the only one I love
For the first time and last time
Even you’re alive, you can’t be held in my arms
Even you throw my heart away from your mind

Can’t I love you? Even if I’m just behind your back
Distantly, I just can look at you from afar
Even if I just can protect your shadow
Even like this, it’s alright.. even only I love you, it’s okay…


Bidam yang terluka bila berpikir dia yang dicintainya tak mempercayainya, namun ia abaikan luka itu
Bidam yang terus menanti balasan cinta dari dia yang dicintainya
Perasaan itu melukainya, namun ia abaikan luka itu, lagi
Bidam yang yang selalu berkawan dengan kesendirian
Berpikir hanya wanita itulah yang dapat menghapus kesendiriannya, dengan senyuman tulusnya.
Bidam selalu bertanya, akankah dia dapat melabuhkan cintanya?
Sudikah wanita yang dicintainya menerima perasaannya?
Karena cinta pertama dan terakhirnya hanya untuk dia
Meskipun Bidam tahu orang yang dicintainya tak dapat berbagi dengannya
Meskipun Bidam tahu bahwa dia juga tak dapat sepenuhnya membalas perasaannya
Dan karena takdir yang harus terjadi
Maka Bidam hanya berharap dirinya dapat mencintai dia
Meskipun Bidam hanya dapat mencintai tanpa sang dia tahu bahwa betapa dirinya mencintai dia


Sad Story from Deokman [in reply to Bidham]

I see the hidden tears in your eyes
Eventhough you say nothing’s wrong, I know
It was very hard for you
Someone like who I am

Thank you very much for loving me
Crying and dreading by yourself
I’m regret like a fool

Are you listening to this song?
Can you hear my feelings?
Like leaving to a path you can’t turn back
The distance is far away
I love you, I will love you forever
I will remember you forever
Until we meet again in the next realm
So I won’t forget you

Someone like who I am
Thank you very much for loving me
Already our love is not meant to be
It passes, don’t make an effort



Selasa, 12 Januari 2010

UAS oh UAS !!!

Pernah aku bertanya, aku kok lupa ya bagaimana merasakan hidup yang nggak enak… spontan, teman-teman langsung pasang muka “OOOOOOOWWHH ARE YOU KIDDING ME???!!” (batin mereka pasti nanya, “do you still alive??”) ahahah ! bener loh, sejenak-sejenak aku merasa betapa aku ini sangat beruntung, hingga hidup pun tak dirasa susah. Kesulitan sih ada, Cuma karena nggak begitu sulit dan berat banget jadi males aja buat ngrasain. Mauku, ntar aja deh ngrasainnya pas dapet cobaan yang gedhe. Baru deh berani ‘complain’ kalo hidup ini susah… wawhahahah *NGEKEK !!*

Nah sekarang ini aku “ingin cerita aja” . First of all, once upon a time, pas UTS kemaren aku merasa berjaya banget karena mendulang sukses ngejawab tiap pertanyaan di lembar soal selama 1,5 minggu, hingga di hari terakhir ujian aku optimis se-banget-banget-nya kalau nilaiku bakal tercetak A SEMUA. Uwoooooo!! Heheheh *Pe-E-De-E* What an exquisite fight, I felt. And then now, you know, it’s very much contrary. Tremendously different!! Rasanya adalah dunia beserta keadaannya sekarang ini sedang tak bersahabat sama sesuatu dalam diriku, entah apa namanya. Di UAS ini, hari pertama aja aku udah nggak ‘ngeh’ sama diri pribadi gara-gara nggak kreatif banget milih jawaban. Si ‘mikrobio’ sungguh amat sukses mengelabuhi otakku yang sedang mikir sekuat baja. Hhhheewhh selamat yeee!!!

Hari kedua saatnya ber-analisis ria, jadwale Kimia Analisis, oiy! Namun, setelah kuingat siapa dosennya kepalaku jadi berasa pusing kriting Tinggg.! Bapaknya pasti ngasi soal berjawab ‘apalan’. Uuufh!! Paling benci aku. Yang namanya analisis kaga usah berteori njlimet2 kenapaaa. . . . dT_Ty ,, bener deh dugaanku, gara-gara daya ingatku parah, dari 13 soal aku nggak bisa ngejawab EMPAT soal full yang bobot nilainya lumayan gedhe2. Oh Alloh…. Bener-bener nggak biasa aku seperti ini. Bener-bener nggak kaya UTS kemaren.. hikz

Hari ketiga, ada Teknologi Sediaan Farmasi. Sebenernya aku udah yakin sama jawaban-jawaban yang aku tulis. Tapi kok yooooo, ndelalah dan ternyata, lagi dan lagi sarafku nggak tersuplaikan “stimulant sensory” buat ngebedain variabel. Jadinya itungan-itunganku dari awal mpe akhir salah. Awawawawawawaaaaaaaaaaawwh!! Pingin mencabik-cabik manusiaaaaaaaaa. . . . . .^Gregettten^ .,then I became soooou desparate in need to do something. Nyampe rumah bawaannya sedih mulu dan nggak mau ilang-ilang. Belajar kromatografi buat esoknya pun nggak nge-feel bangeeeeet.

Hari keempat, Kromatografi !!! Hhhh!! Malam hari sebelum ujian berniat ‘improve’ beneran. Improvisasi yang bener-bener banget dan amat sangat!! Apalagi setelah refresh beberapa jam dengan berkutat ‘searching’ cerita “Bibir dalam Pispot” rekomendasi Bang Evo, dan setelah melewatkan satu jam bersama Miss Najwa Shihab yang cerdasnya sungguh gila... jadi Semangat Dua Lapan, dweh!!!!

You know, I see how to be a trustworthy Journalist is a good way to make our mentality keep in control continuously. This is about what I try to do. I’m passionate with childhood dream. Kali ini aku bener-bener merekap banyak metadata di memoriku menjadi sebuah kalimat cuann-tiks!! “JANGAN BILANG LAGI HIDUP KALO MALES GAGAL !!!!” Siiippoo.

Hasil dari ujian kromatografi adalah aku nggak bisa menjawab dua soal dari enam soal analisis… hmhmhmhm Alhamdulillah Ya Allah… Akhirnya hal seperti ini datang juga padaku. Sudah lama e… sampai lupa rasanya. Dan ketika tiba-tiba datang, aku kaget, namun tak lama. Karena ada banyak hal yang ternyata sangat penting harus disadari dan dikerjakan. Those are just very tiny matters to be turned around.

Terbukti, kemarin ada kunjungan sms dari abang Evo (feeling co-ol ^^) tentang buku layak baca dari Hamsad Rangkuti. Lalu kucari. Dan yah, dasare engga kreatif, nggak ketemu tuh buku terbitan Kompas tahun 2003. Hahaha, okey! Take it easy, girl… niatku kapan-kapan malah mau jalan-jalan ke kampus nyentrik idaman hati, UIN SuKa, ketemu sang promoter sekalian sight-seeing sama kawan2 disana. Ooouuwwyeeeah! Haha.. dan kemudian, datanglah sedikit ‘pengajian’ dari Bung Napi tentang kerja keras. Yups. Hidup itu, jangan hanya belajar, mandi, tidur, makan, on-line aja. Usahakan setiap hal yang dikerjakan itu adalah hasil dari semangat BERDIKARI, itulah bagemana menjadi rakyat Indonesia yang baik. Just start from our self. Hohohoho benarkah??? *cara yang aneh* Tapi akhirnya, I had a deal with him for being a mathematics trainer in level high school. Yahahahahahaaaaah... ide gila!! Siapa aku?? Pernah ngikut olimpiade matematika aja nggak. But, it’s ok. Untuk itulah ada suatu kata bernama inisiasi. Itung-itung buat hiburan lumayan, bosen juga hidup di kampus ‘horor’. Haha.. Murid pertama adalah siswa BoSa Jogja. Be pleasant stay with me ya adeeeek, hihi

Last and least. Dulu aku pernah bilang, ntar kalo sampe Kromatografi dapat A, bakalan syukuran sama si sensei… Tapi masalahnya aku nggak punya nyali buka portal bulan depan, gggrrrrrr(*-_-*)

FYI : *the last nightmare –yang sekarat* Penderitaan mahasiswa yang tiada akhir. Hemmmhhh. Ini dia, sewaktu belajar Biologi Molekuler… nguaaaantuk bwanget Ya Allah… semalam kemarinnya ituh cuma tidur dua jam gara-gara berniat maximal-in farmakologi… sukses juga ngerjainnya… InsyaAllah Farmakologi A! aaamiiin… harapan terakhirku. Malam ini, ngebaca slide-nya Pak Dosen berbahasa Inggris dengan mata mengerling-ngerling protes karena semalaman nggak istirahat. Bayangin aja… tulisan-tulisannya segedhe semut., bila dijumlah ada sekitar 500 slide berbahasa inggris yang ‘kudu’ aku selesaikan malam ini…ooooh!! Berasa hidup segan tidur tak mau. Hidup Mahasiswa aja deh ya….. *lemes mode,:P*

Kamis, 11 Desember 2008

curhaT dikiT

09 Desember ’08, dekat dengan ujian. Bagi mahasiswa farmasi UGM, ujian tuh nggak hanya sekali ditengah ato di akhir semester. Tapi, tiap akan dan selesai praktikum pun kita semua ujian. Kalo bisa disebutkan, mahasiswa tingkat pertama tuh seminggu ada 2x ujian. Maka bagiku, kuliah… praktikum… laporan… pretest… posttest… dll telah menemaniku dalam menjalani kehidupan di bumi para ahli obat ini.
Tiap malam pun aku berdoa, “Semoga setiap goresan pena di atas kertas HVS, tiap peluh di dalam laboratorium saat menunggu reaksi kimia tuntas, tiap malam yang dilalui bersama tumpukuan handout dan tumpukan laporan, akan menjadi mutiara indah yang akan menghiasi amalan perbuatan di hadapan Sang Pencipta Kehidupan”.

Para pembaca, bukannya berlebihan ya, tapi ini memang benar2 suatu hal nyata, yang memang telah dialami oleh kami semua bahwa hamper tiap malam kami kurang tidur, rata2 tidur kami Cuma 4 jam sehari semalam. Tak terkecuali aku loh. Mungkin banyak yang nganggep itu hal biasa aja. Tapi kalau tiap hari… buatku itu sungguh suatu hal yang sulit sekali
Akhirnya kebiasaan pun menempaku, menghasilkan pribadi yang tak terduga2, bahkan olehku sediri. Dengan keikhlasan sepenuh hati aku sisir garis demi garis di lembaran HVS, aku buka literature untuk bahannya, aku fotocopy master dari uang hasil keringat ayah yang diberikan tiap minggunya, aku gunakan suara untuk menanyai tiap teman tentang perhitungan dan pembahasan, dan akhirnya aku bukukan sgala hasil goresan penaku tadi menjadi buku yang rapi dengan peralatan seadanya. Terkadang datanglah sms dari teman “Besok q pnjem laporanmu y, tq..”, “Oke.”, jawabku. Aku biasa aja sih kalo da yang nyontek. Yang penting aku ada kerja. Bagiku, tanpa usaha tak akan ada rasa puas di hati. Dan akhirnya, sampailah pada pengumuman nilai. Dan dapatlah aku 7,4 di kimia farmasi.

Ternyata nasib sial bertamu seenaknya tanpa diundang. Tulisan sang asisten koreksi menjadi hiasan di sampul laporan, “Kok laporanmu tak ada ubahnya dg milik anggun + iren????? Wah sayang sekali, kamu harus merelakan dua angka.di nilaimu, maaf ya dek…!”.

Sungguh deh, aku paling nggak tahan terhadap rasa kecewa.
Apalagi nyangkut2 nilai makul, mapel, ujian, ato apalah.
Rasa2nya tuh, kerja kerasku slama ini tak ada harganya.
Mimpiku jadi asisten laboratorium hilang sudah tak berbekas.
Padahal aku sudah nglakuin apa yang harus aku lakukan, mencoba se-perfect mungkin dan membuat tahun pertamaku berhasil dan membanggakan.
Bagiku ini sbuah cobaanNya yang besar
(aneh memang. Cuman nilai getoh, lebay banget sih!)
Gimana nggak, tak ada yang ebih ngecewain dari ini selama setahun terakhir. Aku mulai ngebayangin dapet IP <3.
Itu sungguh hal yang mengerikan. Ya Allah, hanya Engkau yang mengerti rasaku ini. Tidak abah, tidak ibu, tidak kakak ‘to tidak teman. Engkau pun pasti tahu, hamba tak akan pernah siap menerima kabar buruk dariMu..

Barangkali para pembaca mengira, aku terlalu menganggap sulit hal yang mudah, palagi cuman masalah nilai. Kalau memang demikian halnya, ingatlah sebuah kata ‘relative’.