Kiranya aku menemukan sebuah tren bahwa:
- Orang yang menetap di pulau Jawa (terutama di Jakarta dan kota sekitarnya) merasakan dirinya superior, lebih memiliki kepercayaan diri untuk berkata-kata dan mempublikasikan pernyataannya ke khalayak umum daripada orang yang menetap di luar Jawa di Indonesia.
- Orang yang menetap di Eropa, USA, atau Ausie merasakan dirinya superior juga daripada orang yang menetap di benua lain.
Salah satu contohnya adalah suami saya. Ketika masih di Jakarta, dia lebih talkative dan berani unjuk diri daripada ketika dia di Nunukan, pulau kecil dekat Kalimantan. Ketika masih di Jakarta, dia masih kadang terdengar di grup pertemanan whats-app, atau mengisi tulisan di blog, atau update status di media sosial, atau menjawab ajuan pendapat dari temannya dengan penuh percaya diri. Hal tersebut tidak terjadi ketika dia pindah ke pulau kecil itu.
Salah satu contoh lain adalah teman saya (no mention). Ketika masih di Belanda maupun Inggris, dia sangat produktif menulis di blog dan update status menarik di medsos. Hal tersebut tidak terjadi ketika dia sudah menetap kembali pulang ke Indonesia.
Apakah mereka semua sedang kehilangan inspirasi untuk bisa lebih berkarya lagi, menggunakan segenap potensinya untuk kepentingan orang banyak? Mereka kehilangan magnet pengaruhnya? Atau sedang kehilangan jati dirinya? Atau merasa kurang merdeka? Aku tak tahu. Namun tentunya hal itu sangat disayangkan.
Obviously, life has its ups and downs!
- Orang yang menetap di pulau Jawa (terutama di Jakarta dan kota sekitarnya) merasakan dirinya superior, lebih memiliki kepercayaan diri untuk berkata-kata dan mempublikasikan pernyataannya ke khalayak umum daripada orang yang menetap di luar Jawa di Indonesia.
- Orang yang menetap di Eropa, USA, atau Ausie merasakan dirinya superior juga daripada orang yang menetap di benua lain.
Salah satu contohnya adalah suami saya. Ketika masih di Jakarta, dia lebih talkative dan berani unjuk diri daripada ketika dia di Nunukan, pulau kecil dekat Kalimantan. Ketika masih di Jakarta, dia masih kadang terdengar di grup pertemanan whats-app, atau mengisi tulisan di blog, atau update status di media sosial, atau menjawab ajuan pendapat dari temannya dengan penuh percaya diri. Hal tersebut tidak terjadi ketika dia pindah ke pulau kecil itu.
Salah satu contoh lain adalah teman saya (no mention). Ketika masih di Belanda maupun Inggris, dia sangat produktif menulis di blog dan update status menarik di medsos. Hal tersebut tidak terjadi ketika dia sudah menetap kembali pulang ke Indonesia.
Apakah mereka semua sedang kehilangan inspirasi untuk bisa lebih berkarya lagi, menggunakan segenap potensinya untuk kepentingan orang banyak? Mereka kehilangan magnet pengaruhnya? Atau sedang kehilangan jati dirinya? Atau merasa kurang merdeka? Aku tak tahu. Namun tentunya hal itu sangat disayangkan.
Obviously, life has its ups and downs!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar