Jadi, ada tiga guru spiritual berwujud manusia untuk saya. Ibarat dari metode mereka mengajar manusia, dari ketiganya masing-masing adalah:
1. Utusan yang sedang menempati surga, dan menyampaikan kebenaran surgawi kepada penduduk bumi dengan cara mengiming-imingi kenikmatan hidup di surga. Melambai-lambaikan tangan dari surga kepada penduduk bumi, yang sedang dilanda kesesatan, agar mau naik ke atas berbondong-bondong dengan penduduk bumi lainnya. Yang diajaknya, ada yang sampai ke surga karena berhasil menyamakan frekuensi sehingga langsung tertarik ke surga secepat kilat dan ada yang tidak sampai surga karena gagal menyamakan frekuensi dan banyak yang tidak menggubris lambaian tangannya.
2. Utusan yang bertempat tinggal di surga namun karena berpikir bahwa kondisi kesesatan di bumi sudah dalam taraf stadium IV, sehingga ia merelakan untuk turun sendirian ke bumi dan mengajak langsung penduduk bumi segera naik ke surga. Ia juga rela hati membuatkan lift untuk penduduk bumi yang kesulitan naik ke surga karena kepincangannya. Di bumi, sekaligus ia mentransformasi beberapa penduduk bumi untuk dapat berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa kesehariannya, bahasa surga. Namun masih banyak penduduk bumi yang gagal naik ke surga karena gagal komunikasi dan salah paham atas ajakannya, karena sang utusan sering menggunakan bahasa surgawi bukan bahasa penduduk bumi. Tidak semua penduduk bumi sepintar yang yang ia duga ternyata.
3. Utusan dari surga yang turun ke planet tetangga planet bumi lalu mengajak penduduk bumi yang sedang dalam kesesatan untuk naik ke surga. Ia menyediakan jembatan linier dari bumi ke planet tetangga planet bumi tersebut untuk kemudian sama-sama naik ke surga dengan kereta kuda bersayap yang sangat besar. Ada yang tidak berhasil terangkut ke surga karena kereta kudanya mengalami beberapa kerusakan sehingga ada lubang di sana-sini membuat penduduk bumi jatuh lagi tertarik ke bumi.
1. Utusan yang sedang menempati surga, dan menyampaikan kebenaran surgawi kepada penduduk bumi dengan cara mengiming-imingi kenikmatan hidup di surga. Melambai-lambaikan tangan dari surga kepada penduduk bumi, yang sedang dilanda kesesatan, agar mau naik ke atas berbondong-bondong dengan penduduk bumi lainnya. Yang diajaknya, ada yang sampai ke surga karena berhasil menyamakan frekuensi sehingga langsung tertarik ke surga secepat kilat dan ada yang tidak sampai surga karena gagal menyamakan frekuensi dan banyak yang tidak menggubris lambaian tangannya.
2. Utusan yang bertempat tinggal di surga namun karena berpikir bahwa kondisi kesesatan di bumi sudah dalam taraf stadium IV, sehingga ia merelakan untuk turun sendirian ke bumi dan mengajak langsung penduduk bumi segera naik ke surga. Ia juga rela hati membuatkan lift untuk penduduk bumi yang kesulitan naik ke surga karena kepincangannya. Di bumi, sekaligus ia mentransformasi beberapa penduduk bumi untuk dapat berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa kesehariannya, bahasa surga. Namun masih banyak penduduk bumi yang gagal naik ke surga karena gagal komunikasi dan salah paham atas ajakannya, karena sang utusan sering menggunakan bahasa surgawi bukan bahasa penduduk bumi. Tidak semua penduduk bumi sepintar yang yang ia duga ternyata.
3. Utusan dari surga yang turun ke planet tetangga planet bumi lalu mengajak penduduk bumi yang sedang dalam kesesatan untuk naik ke surga. Ia menyediakan jembatan linier dari bumi ke planet tetangga planet bumi tersebut untuk kemudian sama-sama naik ke surga dengan kereta kuda bersayap yang sangat besar. Ada yang tidak berhasil terangkut ke surga karena kereta kudanya mengalami beberapa kerusakan sehingga ada lubang di sana-sini membuat penduduk bumi jatuh lagi tertarik ke bumi.
1 komentar:
kurang paham nek iku aku....!!berarti aku g bisa naik kesurga!!!T.T
Posting Komentar