Itu adalah potongan dialog sebuah film, dikatakan oleh tokoh agak sentral yang notabene adalah seorang tokoh antagonis. Lagi lagi disini aku hendak bicara mengenai “Arti Sebuah Kepercayaan”. Sad ending dari film itu mengisahkan, bagaimana seseorang yang tengah menyesal sampai akhir hayatnya hanya dikarenakan dia sulit mempercayai orang lain. Bahkan kepada orang yang dicintainya sekali pun. Itulah yang membuat dia hancur. Itulah salah satu hal bodoh yang bisa dilakukan seseorang untuk menghancurkan dirinya sendiri, sebuah ketidakpercayaan. Bodoh sekali bila kita sampai terperdaya oleh keadaan.
Jangan menjadi orang yang sulit mempercayai orang lain, seolah-olah seisi dunia ini semuanya adalah setan yang dapat sewaktu-waktu menjerumuskanmu ke api neraka. Heeeei! Buka mata. Orang lain adalah anugerah. Terutama mereka yang menyayangimu. Dan karena rasa sayang kepadamulah yang membuat mereka dapat kau percaya.
Bila kau hendak mewujudkan suatu impian besar bersama seseorang yang tengah terlibat bersamamu, maka jangan sekali-kali kau menghilangkan dan kehilangan kepercayaan di antara kalian. Karena bila sampai itu terjadi, mustahil mimpi itu bisa terwujud. Dan bila sampai itu terjadi, itu akan menghancurkan hidupmu dan hidup orang yang telah mau berjuang bersamamu dengan sepenuh hati!!!
Apalagi dalam kinerja sebuah tim, jangan menganggap remeh kemampuan sekawan tim kamu dengan tidak mempercayainya dalam mengerjakan tugasnya. Seolah-olah hanya kamu yang dapat mengerjakan segalanya dengan sempurna. Hellouw!! Itu kerja kelompok kawan. Tak mungkin bisa dikerjakan sendirian. Karena niscaya masing-masing akan mendapat pembelajaran sendiri dari pelaksanaan kewajiban yang tengah dibebankan pada masing-masing individu. Dan akhirnya kamu dan mereka mendapatkan hak yang sama, sesuai kinerja masing-masing. Karena kegagalan dapat menjadi keberuntungan yang indah untuk dirasakan bersama-sama.
Yang diperlukan adalah PERCAYA SEPENUH HATI secara total, bila kita telah yakin. Jangan setengah-setengah. Karena setengah itu dapat menjadi singgasana musuh, yang amat sangat dapat menggoyahkan kepercayaan kita. Hingga akhirnya, secara tiba-tiba kita mendapatkan diri kita telah hancur. Itu menyedihkan, kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar