Kamis, 16 Juli 2009

My Silly Theory

1. Mengutip kalimat yang baru-baru kemarin aku tulis, ”Untuk menjadi diri sendiri adalah dengan menjadi orang yang tidak terlalu hebat”.
2. Kalau kata seorang teman, ”Mending menjadi diri sendiri dan menjadi orang yang hebat”. Kenapa harus nggak terlalu hebat? Kan nanggung banget.
Sebenarnya apa yang dikatakan temanku tersebut nggak bisa dikatakan salah juga juga sih, at least menurutku. Kalau menurut orang-orang kemungkinan besar malah akan lebih condong pada kata-kata temanku itu, lebih membenarkannya. Dan di lain sisi aku pun juga sependapat. That’s not irrelevant. Tapi kalau boleh aku katakan pendapat kami muncul dari sudut pandang yang sedikit berbeda. Bagaimana? Here it is.

Menjadi diri sendiri dan menjadi orang yang hebat. Siapa sih yang nggak ingin demikian? Semua orang pun menginginkannya. Apalagi seseorang yang dalam hidupnya sedang mengalami fase pencarian jati diri (Anak muda beghitcu deh..!). Sekarang pertanyaannya, bagaimanakah prosesnya? Caranya? Nah disinilah perbedaan kalimat pertama dan kedua di atas. Kalimat pertama lebih memaksudkan pada the way, Sedang kalimat kedua lebih mengisyaratkan pada the result.

The next question arises, mengapa dipilih ”dengan menjadi orang yang tidak terlalu hebat”? (Tapi kan pada pasal 28 UUD ’45 pendapat warga sipil mendapat perlindungan hukum!, walaupun alesannya konyol sih..ahaha).
Setelah membaca sebuah buku yang aku lupa judulnya (maaf yah, ingatanku parah :D), kemudian membayang-bayangkan banyak hal, dan akhirnya berkesimpulan nggak jelas seperti tersebut di atas bahwa menjadi orang yang nggak terlalu keren atau terlalu hebat adalah sebuah pilihan yang menarik buatku. Tak bisa dipungkiri juga kalau umur 18 menjelang 19 tahun ini adalah masuk dalam range fase labil yang memerlukan banyak pedoman teori supaya tidak salah langkah.

Let you come into my eclipsing mind. Begini, aku pikir bahwa orang lain, teman, pak guru, bu guru, kakak, pokoknya orang-orang di sekitar maupun yang nggak di sekitar itu semuanya adalah manusia yang hebat. Setidaknya mereka bisa menjadi apa yang mereka inginkan, memperoleh apa yang mereka sukai (walau tidak semuanya tentu), paling nggak kalau menurut kita maka kita akan mengatakan ”Waaaow, He’s amazing!”, ”She’s great!”, ”What a perfect girl (or guy)!”. Sering kan kita membatin demikian? Yes, we really do. Mereka hebat dan menawan di mata kita. Apabila kita menyadari, sebenarnya mereka itu motivator ataukah inhibitor kita dalam mengungkap siapa diri kita sebenarnya? Bisa jadi keduanya. Disinilah kehati-hatianku muncul.

Yah, orang lain memang hebat, bisa ini itu, sempurnalah. Hal ini berpotensi membuat seseorang minder, mematikan ekspresi, atau malah meniru-niru gaya mereka yang hebat. Orang lain tetaplah orang lain. Bukan diri kita. Kehebatan yang dimiliki orang lain relatif terhadap orang satu dengan orang lainnya. Dalam keadaan yang seperti ini tidakkah kita berfikir bahwa, sssssttt...sebenarnya banyak lho orang-orang yang tengah mengidolakan kita dan menganggap kita ini hebat! (sedikit narsiz nggak papa..hhe).
Parameter kehebatan yang dimiliki orang lain menurut mata pandang kita tentu berbeda dengan parameter kehebatan menurut mata pandang orang lain.
Banyak orang yang kita anggap hebat dan kita menginginkan seperti mereka, itu wajar. Namun dibalik itu semua, telah ada berdiri dengan anugerah sebuah jasad ber-ruhkan jiwa yang tidak sama dengan para jiwa lainnya. Orang lain memang hebat, dan kita memiliki kehebatan tersendiri yang tidak dimiliki orang lain. Walaupun tidak hebat menurut kita, namun biarlah. Bagaimana pun inilah kita, diri kita sendiri. We have our own style. Aku yakin orang yang rendah hati memiliki konsep pemikiran yang mirip seperti ini..hehehe.

Haduu...sulitnya. Pokoknya that's all, my silly theory hahaaha, -- what if I were wrong, so just be mine --
Ancur dah mikir kaya gini. Siapa gue?? (pake gaya Jojo - red).
Ngitung kadar obat aja setaun selalu nihil (kagak ngerti juga sih kok Kimia Analisis bisa dapet A yah??? Perlu dipertanyakan dan me-ra-gu-kan!!haha but I'm thankful).
Bukan apa-apa sebenernya aku menulis hal kaya gini, iseng saja. Liburan di tahun pertama kuliah ini memang banyak rencana yang nggak kelakon. Apa mau dikata, banyak sistem yang nggak mendukung sih. Jadi bingung mau ngapain. Di rumah boooooorrring banget, bikin nggak mood ngapa-ngapain, banyak waktu yang astaghfirullah kebuang sia-sia kukira. Pingin ikut kegiatan kampus tapi kok monoton, pingin kerja tapi kerja apa, pingin diskusi ma teman tapi takut ganggu, pingin tidur ngrasa bersalah, pingin baca tapi mata lelah, ini salah itu salah.
Akhirnya nulis ancur-ancuran kaya gini.
Sebenarnya pingin juga sih nulis artikel berguna tentang kefarmasian. Tapi masalahnya aku ini belom tahu menahu dan belum berbobot mengenai hal-hal keren kaya gitu. Daripada salah, mending nulis hal lain. Contohnya ya akhirnya kaya yang di atas itu. Hhhhh

Okay, buat kalian yang lagi liburan dan punya waktu berguna selamat deh!
The last words, Have a good time. :)


Tidak ada komentar: