Sabtu, 05 April 2014

Adagio



Di saat tempoku mengakselerasi putar rotasiku, di saat tak bisa merasakan suka apa-apa, di saat mencoba menjalari rasa nikmat dari keresahan dan kesulitan akan kerja keras ini, ada orang datang marah-marah tak bertanggungjawab dan tak berperasaan

discouraged me suddenly, my half heart felt like flying off no where.

Di saat pandangan-pandangan buram berbulan-bulan yang entah sampai kapan ini. Pernah berkali-kali selayang pikirku, terdeskripsi bahwa aku tak ingin menyesal dengan tak menikmati ini semua. Ini semua ketika aku tak bisa bersenang-senang pergi kemana, bertemu teman, bertandang keluarga, membaca cerita, menonton drama, membeli semua disuka seperti  kebiasaan sebelum awal tahun ini. Ada orang tiba-tiba datang menghancurkan kaca bayangan. Bayangan, satu-satunya hal yang menguatkan. Bahkan itu pun turut ia hancurkan. Ternyata ada manusia sejahat itu di sekitarku dan bahkan di pikiranku. Dunia sungguh kejam.
Alangkah bahagia menjadi Marcello, dapat mengungkapkan rasa tanpa seorang pun paham bahwa itu rasa yang sedang dirasakannya. Orang lain hanya tinggal menikmati dan turut hanyut dalam nadanya. Tak sepertiku yang hanya bisa menulis ini yang terlalu jelas terbaca.

Kamu, sedang tak berarti sama sekali di sini.

Tidak ada komentar: