Di saat tempoku
mengakselerasi putar rotasiku, di saat tak bisa merasakan suka apa-apa, di saat
mencoba menjalari rasa nikmat dari keresahan dan kesulitan akan kerja keras
ini, ada orang datang marah-marah tak bertanggungjawab dan tak berperasaan
discouraged me suddenly, my half heart
felt like flying off no where.
Di saat
pandangan-pandangan buram berbulan-bulan yang entah sampai kapan ini. Pernah
berkali-kali selayang pikirku, terdeskripsi bahwa aku tak ingin menyesal dengan
tak menikmati ini semua. Ini semua ketika aku tak bisa bersenang-senang pergi
kemana, bertemu teman, bertandang keluarga, membaca cerita, menonton drama,
membeli semua disuka seperti kebiasaan
sebelum awal tahun ini. Ada orang tiba-tiba datang menghancurkan kaca bayangan.
Bayangan, satu-satunya hal yang menguatkan. Bahkan itu pun turut ia hancurkan. Ternyata
ada manusia sejahat itu di sekitarku dan bahkan di pikiranku. Dunia sungguh
kejam.
Alangkah bahagia
menjadi Marcello, dapat mengungkapkan rasa tanpa seorang pun paham bahwa itu
rasa yang sedang dirasakannya. Orang lain hanya tinggal menikmati dan turut hanyut
dalam nadanya. Tak sepertiku yang hanya bisa menulis ini yang terlalu
jelas terbaca.
Kamu, sedang
tak berarti sama sekali di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar