Sabtu, 01 April 2017

Pregnancy Story: The First Trimester



Greetings from me and from my little baby. Hi, people!  Let me begin my pregnancy stories because being pregnant is being happy. If I am happy, I’m in the mood for sharing and writing. Happy because, soon, I will welcome my little baby to this world. Such a blessing and a sacral moment that I will have. Oh yeah, soon! Can’t wait to see my little cutie….

Pada trimester I ini saya tidak mengalami masalah apa pun. Satu masalah bagi saya adalah meningkatnya nafsu makan yang berakibat pada meningkatnya keinginan untuk memakan banyak macam makanan. Akibat selanjutnya adalah berat badan yang naik drastis di trimester pertama, yaitu 5 kg. Setelah saya sadar bahwa seharusnya berat badan tidak perlu naik sebegitu banyak, apalagi berat janin di perut belum sampai 1 kg bahkan mungkin belum sampai 500 gram, seharusnya saya cuma naik 2 kg saja, maka saya pun membatasi makanan dengan kadar glukosa tinggi. Saya membeli banyak sayuran hijau dan buah untuk mengobati rasa lapar. Terkadang membeli daging dan memakannya begitu saja bersama sayuran tanpa nasi. Alhasil saya bisa lumayan menjaga berat badan. Janin pun masih bisa berkembang dengan pesat karena nutrisinya terjaga.

Di trimester I, meskipun berat badan naik 5 kg, namun penampakan saya masih terbilang langsing dan tidak terlihat sedang hamil. Sehingga banyak orang tidak mengetahui saya sedang hamil. Apalagi dengan keadaan badan sehat segar dan bugar. Satu-satunya yang membedakan adalah wajah saya agak lebih pucat dari sebelum hamil karena ternyata setelah medical check up, hemoglobin saya cukup rendah. Keadaan hemoglobin rendah cukup menjadi concern saya, sehingga saya meminta resep agar hemoglobin saya naik. Oleh Karena itu, setiap kali makan, saya memilih lauk hati sapi atau hati ayam dan makan lebih banyak sayuran hijau agar ferritin naik dan hemoglobin menjadi normal.

Suplemen yang saya konsumsi di trimester I adalah Folamil Genio dan Maltofer. Sebenarnya dokter kandungan saya tidak meresepkan Folamil Genio, hanya Folavit saja. Namun jiwa apoteker saya tidak mau diam, saya mencari suplemen yang lebih kaya nutrisi yang berguna bagi kehamilan saya. Akhirnya menemukan Folamil Genio, lalu meminta izin dokter buat mengkonsumsinya. Dokternya pun mengijinkan untuk mengganti Folavit dengan Folamil genio. ;)

Untuk Maltofer, saya senang dokter saya memberikan resep Maltofer, karena saya tidak ingin kadar ferritin saya rendah di saat hamil, melahirkan, dan menyusui. Sebagai orang yang pernah mempelajari tentang nutrisi, zat besi sangat diperlukan bagi ibu hamil karena tidak saja menyangkut kesehatan ibu hamil seperti saya. Tetapi juga, zat besi sangat penting bagi janin saya yang sedang berkembang dengan pesat-pesatnya, terutama sel saraf dan otaknya. Saya tidak ingin melewatkan gold moment ini dengan kekurangan nutrisi apa pun. Segala nutrisi terbaik, sebaiknya saya berikan untuk bayi saya di waktu yang tepat.

Di akhir trimester I, saya meminta dokter menjelaskan keadaan organ tubuh janin saya. Dari cek USG, dokter menjelaskan dan memperlihatkan dengan detil mana kepala, tangan, kaki, perut, punggung, dll. Tulang belakang janin bahkan terlihat dengan jelas. Sehingga saya yakin bahwa janin saya sehat dengan organ tubuh yang telah terbentuk dan berkembang dengan baik. Sehat-sehat ya bayi mungilkuuu!

Tidak ada komentar: