Waktu itu, kemarin, sabtu 090808 sebenernya aku diajak anak-anak ugM, balairung klass, outbond ke kali kuning. Tak pikir... wah tentu seru banget yahhh... but, i couldn’t get it. Aku dan Lika diundang dalam acara diskusi simposium, study anak2 uGm kerjasama dengan International Japan Railway. Acaranya bertempat di deket Graha Sabha Pramana (dlw pernah disewa buat pernikahane Duta vokalis sheila on 7) tepatnya di University Club kompleks Wisma Gadjah Mada (arsitekturnya keren, kaya hotel mercure bintang 5). Langsung saja, sampe sana kami tanda tangan dan ambil secangkir teh+snack lalu masuk. Yang nggak aku percaya ternyata di sana udah ada mas Ali sama mas Rahman tetanggaku di rumah Batur. Padahal peserta diskusi kurang dari 30 orang, kalo orang Baturnya 4 orang pa nggak hebat..
Dan aku nggak percaya bisa ikutan acara kaya gitu. Keren banget tau, jadi inget dulu waktu sMa suka ada pelajaran diskusi gitu. Tapi dulu aku nggak banyak ngomong. Males sih. Tapi kemarin, aku lumayan bisa menyalurkan aspirasi hebat. Disana ada ketua BAPPEDA Jogja, para profesor dan dosen beserta orang2 di legislatif.
Intinya, pemerintah itu akan mengadakan proyek besar untuk pengembangan infrastruktur guna menghidupkan kembali kereta api, sebagai icon untuk dijadiin transpoartasi darat utama. Bukannya bus ato sepeda motor. Tau kan global warming serta langkanya BBM itu menjadi latar belakang utama. Jadi disana peserta diskusi dimintai support dan tanggapan gimana supaya masyarakat mau dan tertarik menggunakan kereta api sebagai pilihan utama. Beberapa inspirasiku adalah memperbanyak stasiun, membangun real estate deket stasiun, memperbaiki kereta api menjadi menarik dan orang nyaman buat menaikinya. Aspirasi2 yg laen banyak sih. Dalam waktu dekat ini proyek itu akan dibangun khusus DIY dan JaTeng saja (bagus deh). Dananya berasal dari hibah pemerintah Jepang, investor2, dan juga pemerintah pusat. Lika mengusulkan untuk membangun subway. Lalu pembicaranya ngejelasin kalo dananya tidak cukup untuk itu semua. Kalo aku sih nggak perlu pertanyaan kaya gitu. Udah barang tentu dan pasti kalo lum ada dana. Kalo udah punya tentu aja subway udah dibangun dari dulu dan nggak perlu ada iklan sepeda motor lagi. Jadi satu2nya cara ya hanya menghidupkan kembali fasilitas kereta api yang sudah ada.
Jam 01.00pm acara selesai. Alhamdulillah aku mendapat kenalan salah seorang yang hebat. Pemikiran2nya tajam juga. Namanya mbak Meilanda. Dia akademisi aktif, sekaligus dosen fak Hukum uGm, cantik, lulusan ugM, tapi magisternya di Ozi.
Mumpung ketemu aku banyak tanya soal cara ngedapetin beasiswa ke LN. Katanya, lulusan farmasi kebanyakan abroad ke Netherland dan yang memberatkan adalah bagian interviewnya. Kami mengobrol di satu meja saat acara makan siang. Dia memberitahuku klo adiknya bernama Ina juga masuk Farmasi taon ini lewat PBS, tapi baru besok selasa terbang dari Lampung.
Wah oke deh, aku akan ikut organisasi biar pinter ngomong. Kalo soal bahasa asing sih gampang, bisa diatur. Semoga aku bisa mengikuti jejak embak.
1 komentar:
ternyata niha punya hobii nulis yg tentunya sangat bermanfaat dan merupakan keasyikan tersendiri ,ceritanya mengalir..aku yakin seorang niha juga punya kegemaran canda tawa,he he ,yang jelas dari beberapa tulisanya tampak bahwa renungan jiwanya amat kuat,..terutama yg berkaitan dgn kalam ilahi dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi,memang sudah semestinya,kita maksimalkan akal pikiran kita demi kemajuan,pa lagi di Era persamaan gender,
suskses selalu nihaa..ku
Posting Komentar