sekalipun cinta telah
kuurai dan kujelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu,
pada keteranganku sendiri,
meskipun lidahku telah
mampu menguraikan,
namun tentang indah,
cinta ternyata lebih terang,
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya,
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta,
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan.
(Anna Althafunnisa – Ketika Cinta Bertasbih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar