Seperti interaksi di dalam kelas yang di
sana ada dosen dan para mahasiswa. Mahasiswa akan menikmati kuliah bila: ruang
kuliah nyaman, ber-AC, dosen menarik, kuliahnya memiliki informasi yang
diminati para mahasiswa. Ada daya tarik sendiri di dalem kelas, yang lebih
membuat mahasiswa tertarik tinggal di dalem kelas daripada apa yang menarik
mereka di luar kelas.
Obat (ligand) akan dapat berinteraksi ketika menempel
reseptor bila: energi rendah (ruang kelas nyaman dan ber-AC) dan ada asam amino
tertentu yang membuat obat tertarik untuk tetap terikat di ligand binding domain. Bila tidak ada asam amino yang membuat obat
dapat mau tinggal lama di ligand binding
domain, meskipun energi ikatan rendah, tapi obat tidak akan dapat berinteraksi. Paling
buruk, obat akan lepas dari ikatannya. Obat tidak dapat lagi disebut obat dalam
wilayah kajian ini. Pertanyaannya mengapa dibutuhkan asam amino-asam amino
tersebut dalam mengikat obat di ligand
binding domain? Mengapa harus begitu? Tapi memang, tidak dipungkiri, di
dalam beberapa jurnal, ketika obat terikat dengan reseptornya terdapat asam
amino tertentu yang mempengaruhi ikatan obat-reseptor. Seperti yang kita tahu
di GPCR, asam amino tertentu mempengaruhi relativitas energi ikatan
obat-reseptor. Sedikit perbedaan energi
ikatan relatif tersebut, mengakibatkan perbedaan efikasi ligand dalam
mengaktifkan protein G (Rosenbaum et al.,
2009).
Pertanyaan berikutnya, bagaimana membuktikan
suatu ligand adalah sebuah agonis, antagonis, atau inverse agonis? Kabarnya,
seorang peneliti dari Belanda bernama Chis de Graaf sedang mengembangkan model
(entah model seperti apa, mungkin termasuk validasi metode, karena sebenarnya
tools-nya sudah ditemukan) untuk memecahkan pertanyaan ini. Kabarnya beliau
yang telah menjadi Associate Professor di VU Amsterdam sedang pusing tujuh keliling
dalam meneliti hal ini. Ah, andai saya bisa pusing seperti beliau mungkin saya
gembira sekali (Waks! Are you kidding me,
Nih?! haha..). Tools yang dimaksud adalah, Molecular Docking, Interaction Finger Print,
QSAR, Molecular Dynamics, dll. Minggu lalu ketika di klinikkopi bersama mas
Depp (Radif –red), dosgil saya sedikit bercerita pula mengenai hal ini, namun
sayang sekali saya lupa apa poin jawabannya dalam bahasan yang ini. Nanti setelah
bertemu dengan dosgil saya akan bertanya lagi dan mencoba memahaminya lebih
dalam karena saya tertarik sekali. Nantikan jawabannya, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar