Semester 7-ku masih ada kuliah 19 sks, mata kuliah wajib. Sumpah aku ngiri banget sama anak-anak di fakultas lain yang kebanyakan sudah tidak disibukkan oleh jadwal kuliah, tinggal nyekripsi ajalah mereka, lulus 3,5 tahun tidak akan menjadi sesuatu yang berat lagi bagi mereka sepertinya. Tapi apa daya, memang beginilah nasibku… harus dijalani dengan riang gembira bagaimana pun keadaannya supaya tidak sakit hati. Haha..
Selama 4 hari kemaren aku mengikuti ujian akhir semester 7, masih tersisa 4 hari lagi. Tapi minggu depan aku mengikuti KKL ke Industri di Bandung dan Jakarta, Medion, Sanbe Farma, Pfizer, Kalbe Farma, dan Sariayu. Jadi masih ada waktu untuk refreshing. Aahh benar-benar deh! Selama 3,5 tahun ini tiap kali aku mengikuti UTS dan UAS di tiap semester, malam-malamku selalu menjadi malam yang mengerikan, terrible! (ah lebay deh). Yaa bukan begitu maksudnya, di tiap UTS atau UAS aku selalu mengusahakan untuk totalitas, jadi selama 5 minggu tiap semester aku benar-benar memeras otak dengan sangat keras. You know my passion? Prinsipku adalah aku ingin menguasai tiap hal di tiap pelajaran, in detail. Walaupun biasanya aku menebak-nebak apa gerangan yang hendak dikeluarkan dan sebagian besar tebakanku jarang meleset, haha.. blissful me. Etapi, aku nggak bisa melewatkan semua yang seharusnya kupelajari. Untuk apa kuliah kalau cuman untuk nyari nilai kan yaa… nggak afdhol banget deh. Dan karena hanya ada kesempatan belajar saat mendekati hari-H ujian, mau nggak mau aku harus mereview semua bahan kuliah yang banyaknya bejibun itu di waktu yang sesingkat itu, untuk ujian dan untuk bekal pengetahuan diriku sendiri. Meskipun di waktu kuliah aku selalu memperhatikan Nyak/Babe Dosen dengan tangan menari-nari di atas kertas buat mencatat setiap apa kata mereka… tapi manusia itu kan fitrahnya lupa, harus mengulang-ulang dan latihan untuk bisa total menguasai sesuatu.
Kenapa aku belajarnya mepet begitu kalau berhasrat menguasai materi secara detail? Kenapa nggak belajar secara sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit? Aahh, kalian tahu tiap hari ngampus dan ngeLab itu bikin capek dan stress, maka sampai rumah yang biasanya malem aku nggak mau nambah stress dengan belajar sesuatu yang sama dengan apa yang kupelajari di kampus. Bahkan di semester ini aku iseng mengambil Advance Conversation bahasa Inggris di Wisma Bahasa seminggu 3x malam hari. Senang aja deh ngomong bahasa Inggris, apalagi kalau ada partner gitu, bisa suka-suka mem-British atau meng-American. Haha.. It makes my day different. I had enough of my steady state activities. Selain beragenda English Language Conversation, semester 7 ini aku juga mulai mengoleksi beberapa buku dan membacanya. Tiap sebelum tidur aku pacaran sama novel-novel tau nggak sih… terutama buah karya Ayu Utami, seperti Manjali dan Cakrabirawa, Larung, Saman… haha meskipun dua yang terakhir itu novel lawasnya, tapi masih sinkron sama kondisi dunia sekarang kok. Jadi aku menikmatinya.. menikmati setiap kata dan kalimatnya yang bikin hati berdesir-desir karena saking indah dan pas majas-majasnya. Thank You, Ayu! Tapi maaf ya aku nggak sempat membuat reviewnya di sini, dear readers. Kalian bisa mencarinya di internet, sudah banyak review tentang novel-novel itu.
Saat weekend tiba, di semester 7 ini sudah ada yang bisa diajak dolan, si Bumi yang kemaren lebih banyak di rumah membuat warna baru juga. Kalau dulu ketemunya tiap dua bulan atau tiga bulan sekali, sekarang bisa tiap 2 minggu sekali meskipun saat ini Bumi sudah kembali dengan kesibukan di Ibukota, semester 7 yang tinggal ujian ini dijanjikan ada kesibukan baru di semester 8 nanti. Jadi ya yaudah, balik ajalah Bumi ke Ibukota, daripada di rumah ntar aku cuekin gara-gara aku akan lebih banyak ngampus. Alhamdulillah yaa proposal penelitianku didanai. Dua buah, satu tentang pembuatan obat kanker dengan metode Kimia Anorganik, satunya murni Kimia Organik. Tapi semuanya tentang sintesis. Ya, aku hobi sekali sama sintesis. Karena bagiku sintesis sesuatu yang baru itu tentang ketidakpastian yang sangat besar, sangat menggambarkan sekali dengan betapa besarnya teka-teki di dunia ini. Tugasku adalah membuat ketidakpastian yang besar itu menjadi ketidakpastian yang minimal. Teka-teki itu pasti terpecahkan, sedangkan misteri selamanya tidak akan terpecahkan. Dunia ini adalah teka-teki, alam yang lainnya adalah misteri. Haha.. ngomong apa sih aku. Ini gara-gara efek terlalu menghayati novel Manjali dan Cakrabirawa tauk.
Ya pokoknya itulah…
“Kau tahu, hidup yang kau damba tidak semudah apa yang kau pikirkan untuk melakukannya” , Han Ji Eun – FULL HOUSE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar