Sabtu, 30 Agustus 2008

Awal Ceritaku di Kampus Biru


Sewaktu kecil ditanya, kalo sudah gedhe mau jadi apa? asal saja, mau jd guru!! nggak tau deh knapa nggak jwab mau jd dokter gt. teyuz nanti kuliah dmn? di UGM donk (yah... mana ada sekolah guru disana). dari SD berlanjut ke SMP lalu masuk SMA dg prestasi2 tertentu,. ternyata buat jd orang piter itu susah...! Dari kecil Aku sudah pingin masuk UGM, apapun jurusannya itu. Dan di kelas 3 SMA aku memantapkan pilihan, Farmasi UGM-lah pil pertamaku. Masa2 sulit aku jalani, menghadapi ujian demi ujian, jenuh juga sih... untung ada bumiardh, tmen2 kos... (jd inget dulu...) thanks ya teman., u make me be lake thiz now... tanpa peduli nantinya di farmasi ngapain, tanpa peduli kalo nantinya akan jd apoteker sejati. Yang penting aku bisa nembus UGM aja aku uda bersyukur banget. Dan akhirnya tanggal 7 Juni 2008 jam 02.00 am, dapatlah aku smz dr UGM, yang bunyinya ky gni ne... "Selamat, 1800103227 NIHAYATUL KARIMAH diterima di farmasi. Regst :25/6/08 di Graha Sabha Pramana UGM". Seketika, hilanglah segala rasa. Aku seperti melayang, ringan, beban yang ditimpakan ke pundakku selama 3th ini hilanglah tak berbekas. Betapa tidak, dengan diterimanya aku sebagai MaBa UGM, peluang besar telah menganga lebar di depan mata. Aku bisa kuliah gratis dg bimbingan dosen-dosen no.1 di indonesia, aku bisa menggali ilmu menjadi peneliti-peneliti handal dg fasilitas kampus. Dan smua itu gratis. karena beasiswa akan selalu mengalir kalau aku pandai! Dan memang aku harus pandai! kalau bodoh namanya bukan mahasiswa UGM. Smua yang kutemui disana memang anak2 pandai dari sabang sampai merauke. Dari malaysia pun banyak. Aku jd minder untuk kul sana. Alhmdulillah aku bisa menghibur diri kalau aku ini adl salah satu pemenang, betapa tidak, kata dosen2 kami yang ada disini bisa mengalahkan 76 orang lainnya peminat farmasi sewaktu UM. Pertama kali di kampus, aku disambut dg senyum dan perlakuan hangat dari senior. Awalnya aku merasa sangat malas sekali untuk ikut ospek. Kalau hanya dibentak2 dan dihukum mah gak ada gunanya ospek. Gak ngaruh tuh. Tapi senior2 begitu ramah dan bersahabat. Tidak memperlakukan kami sebagaimana adek kelas. Tapi bagae seorang teman yang telah dinanti-nanti kedatangannya dengan sambutan yang sungguh mengesankan dan meriah. Mereka menganggap kami calon2 intelektual basar. Mereka menghormati kami, kami pun demikian... dengan saling menghormati maka kebersamaan, kekompakan, dan kekeluargaan pun muncul seketika. Dalam waktu 5hr kami seperti sudah menjadi keluarga tak terpisahkan. Sebuah keluarga Mahasiswa Farmasi UGM yang siap mengabdi untuk masy, bangsa, dan negra. Bakti kami Almamater Gadjah Mada...

Minggu, 10 Agustus 2008

ternyata punya kepeNTingaN juga

Waktu itu, kemarin, sabtu 090808 sebenernya aku diajak anak-anak ugM, balairung klass, outbond ke kali kuning. Tak pikir... wah tentu seru banget yahhh... but, i couldn’t get it. Aku dan Lika diundang dalam acara diskusi simposium, study anak2 uGm kerjasama dengan International Japan Railway. Acaranya bertempat di deket Graha Sabha Pramana (dlw pernah disewa buat pernikahane Duta vokalis sheila on 7) tepatnya di University Club kompleks Wisma Gadjah Mada (arsitekturnya keren, kaya hotel mercure bintang 5). Langsung saja, sampe sana kami tanda tangan dan ambil secangkir teh+snack lalu masuk. Yang nggak aku percaya ternyata di sana udah ada mas Ali sama mas Rahman tetanggaku di rumah Batur. Padahal peserta diskusi kurang dari 30 orang, kalo orang Baturnya 4 orang pa nggak hebat..
Dan aku nggak percaya bisa ikutan acara kaya gitu. Keren banget tau, jadi inget dulu waktu sMa suka ada pelajaran diskusi gitu. Tapi dulu aku nggak banyak ngomong. Males sih. Tapi kemarin, aku lumayan bisa menyalurkan aspirasi hebat. Disana ada ketua BAPPEDA Jogja, para profesor dan dosen beserta orang2 di legislatif.

Intinya, pemerintah itu akan mengadakan proyek besar untuk pengembangan infrastruktur guna menghidupkan kembali kereta api, sebagai icon untuk dijadiin transpoartasi darat utama. Bukannya bus ato sepeda motor. Tau kan global warming serta langkanya BBM itu menjadi latar belakang utama. Jadi disana peserta diskusi dimintai support dan tanggapan gimana supaya masyarakat mau dan tertarik menggunakan kereta api sebagai pilihan utama. Beberapa inspirasiku adalah memperbanyak stasiun, membangun real estate deket stasiun, memperbaiki kereta api menjadi menarik dan orang nyaman buat menaikinya. Aspirasi2 yg laen banyak sih. Dalam waktu dekat ini proyek itu akan dibangun khusus DIY dan JaTeng saja (bagus deh). Dananya berasal dari hibah pemerintah Jepang, investor2, dan juga pemerintah pusat. Lika mengusulkan untuk membangun subway. Lalu pembicaranya ngejelasin kalo dananya tidak cukup untuk itu semua. Kalo aku sih nggak perlu pertanyaan kaya gitu. Udah barang tentu dan pasti kalo lum ada dana. Kalo udah punya tentu aja subway udah dibangun dari dulu dan nggak perlu ada iklan sepeda motor lagi. Jadi satu2nya cara ya hanya menghidupkan kembali fasilitas kereta api yang sudah ada.

Jam 01.00pm acara selesai. Alhamdulillah aku mendapat kenalan salah seorang yang hebat. Pemikiran2nya tajam juga. Namanya mbak Meilanda. Dia akademisi aktif, sekaligus dosen fak Hukum uGm, cantik, lulusan ugM, tapi magisternya di Ozi.
Mumpung ketemu aku banyak tanya soal cara ngedapetin beasiswa ke LN. Katanya, lulusan farmasi kebanyakan abroad ke Netherland dan yang memberatkan adalah bagian interviewnya. Kami mengobrol di satu meja saat acara makan siang. Dia memberitahuku klo adiknya bernama Ina juga masuk Farmasi taon ini lewat PBS, tapi baru besok selasa terbang dari Lampung.
Wah oke deh, aku akan ikut organisasi biar pinter ngomong. Kalo soal bahasa asing sih gampang, bisa diatur. Semoga aku bisa mengikuti jejak embak.